Tuesday, April 9, 2019

Contoh Naskah Drama - Musuh Jadi Teman

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger,pada kesempatan kali ini mimin akan memberikan salah satu contoh naskah drama yang berjudul "Musuh Jadi Teman". Untuk kalian yang belum mengetahui apa itu drama, bisa kalian lihat pada artikel Drama - Pengertian dan Jenis-Jenis.



CONTOH NASKAH DRAMA - MUSUH JADI TEMAN

Tokoh : - Zahra
             - Intan
             - Rani
             - Ibu Guru

    Pada saat awal semester dibangku kelas 2 SMA, Intan dan Rani kembali bersatu dalam kelas yang sama dan mereka pun memutuskan untuk duduk sebangku. Hari demi hari mereka lewati bersama. Mereka sudah menjadi sahabat yang saling mengerti dan memahami satu sama lain.
    Kala itu, ada seorang siswi baru yang masuk di kelas Intan dan Rani, siswi baru itu bernama Zahra. Zahra dikenal sebagai anak yang rajin dan pintar hingga teman-teman dan gurunya pun suka kepadanya.
    Tetapi tidak dengan si Intan dan Rani, mereka berdua sangat membenci Zahra, karena adanya rasa iri yang mereka rasakan terhadap Zahra yang selalu disayang dan dibanggakan oleh teman kelas beserta para guru.
     Hingga pada suatu hari terjadilah adegan dimana Intan dan Rani melabrak Zahra.
Intan : "Eh anak baru, apa maksud kamu? Kamu jangan sok deh jadi orang, anak baru saja sudah songong".
Zahra : "Ada apa ini intan? Apa maksud kamu, aku tidak mengerti?".
Rani : "Zahra, kamu jangan cari perhatian deh disini, sebelum ada kamu aku sama Intan yang selalu dibanggakan tapi semenjak ada kamu, kami jadi tidak diperhatikan lagi oleh teman-teman dan guru".
Zahra : "Rani, Intan kita disini belajar bersama-sama, tidak ada yang lebih unggul dari siapapun, dan teman-teman serta guru kita juga berperilaku sama dengan kita semua, tidak ada yang membedakan".
Intan : "Sampai kapanpun aku tidak mau disamakan dengan kamu Zahra, kamu akan tetap menjadi musuh buat aku, ingat itu!".
     Kriiing..kriiing..
Bel pun telah berbunyi, tibalah saat nya mereka semua memulai pelajarannya. Kemudiam Intan, Rani serta Zahra pun menghentikan obrolannya.
     Pada suatu hari, Intan memiliki ide untuk membuat Zahra dikeluarkan dari sekolah mereka. Dan pada akhirnya Intan dan Rani pun menjalankan misi jahatnya itu. Mereka memfitnah Zahra bahwa Zahra telah mengambil uang salah satu teman kelasnya yaitu Vina dengan cara mereka meletakkan uang Vina didalam tas Zahra ketika kelas kosong di jam istirahat.
     Kemudian, disaat Vina menyadari bahwa uangnya hilang maka ia melapor kepada Ibu Guru, dan ibu guru pun memeriksa tas teman-teman kelas Vina yang salah satunya adalah Zahra.
Ibu Guru : "Baiklah saya akan memeriksan satu persatu tas kalian semua agar disini kita bisa mengetahui siapa yang telah mengambil uang Vina".
Semua murid : "Iya bu guru".
      Giliran tas Zahra yang diperiksa, kemudian bu guru menemukan sejumlah uang yang sama persis dengan jumlah uang Vina yang hilang.
Ibu Guru : "Zahra ini apa? Apa benar kamu sudah mengambil uang Vina?".
Vina : "Bu guru itu uang saya bu, kenapa bisa ada di tas kamu Zahra?".
Zahra : "Astaghfirullah, saya tidak pernah mengambil uang milik Vina bu guru".
Intan : "Eh Zahra, ngaku aja deh kamu, mana mungkin kalau kamu tidak mengambil uang Vina tetapi uang Vina bisa ada di tas kamu, iya kan Ran? (sambil menatap Rani)".
Rani : "Iya bener banget tuh tan, mana ada sih maling yang mau ngaku."
Zahra : (menangis sebisanya dengan menduga bahwa semua ini adalah kerjaan Intan dan Rani, namun karena ia tidak ingin berburuk sangka, maka ia hanya diam dan terus menangis).
      Karena hal jahat yang telah dilakukan oleh Intan dan Rani, maka Zahra pun dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap telah mengambil uang milik Vina. Setelah itu Zahra pun pindah sekolah dan akhirnya 10 tahun kemudian, Zahra bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses meski ia tak menyelesaikan pendidikan SMA nya di sekolah yang bagus seperti sekolah lamanya. 
     Pada suatu hari, disaat Zahra sedang berada di toko miliknya, ada seseorang pengemis yang meminta-minta di depan tokonya, dengan rasa iba akhirnya pun Zahra menemui pengemis tersebut. Dan kaget bukan main, ternyata pengemis itu ialah Intan teman lamanya yang sering berlaku jahat padanya. Setelah itu Intan pun kaget dan mencoba lari dari hadapan Zahra, tetapi karena ia terlalu terburu-buru akhirnya ia pun tertabrak oleh Mobil yang melaju kencang di jalanan tempat ia berlari.
     Karena kejadian itu, akhirnya Zahra pun membawa Intan ke rumah sakit. Setelah Intan sadar, ia menangis tersedu-sedu dan menyesal karena pada zaman dahulu ia telah berlak jahat terhadap Zahra tetapi sampai sekarang Zahra selalu baik kepadanya.
Intan : "Zah, apa kamu yang bawa aku ke rumah sakit ini? (dengan rasa haru)".
Zahra : "Iya Intan, tadi kamu tertabrak mobil makanya aku bawa kamu kesini, jad gimana sekarang keadaan kamu, apa kamu sudah merasa agak baikan?".
Intan : "Iya Zahra aku udah baikan, terima kasih ya Zahra kamu udah baik banget sama aku padahal aku udah jahat sama kamu dan aku juga minta maaf ya atas kejahatan aku ke kamu".
Zahra : "Enggak Intan, aku udah mencoba melupakan hal itu, sekarang yang terpenting kamu sembuh dulu dan aku juga udah maafin kamu kok".
Intan : "Terima kasih ya Zahra, apa kamu masih mau berteman dengan ku?".
Zahra : "Sama-sama Intan, iya Intan dengan senang hati, kita bisa menjadi teman baik untuk selamanya".
    Setelah kejadian itu, Intan dan Zahra pun menjadi seorang teman dan Intan pun bekerja di toko milik Zahra hingga Intan memiliki penghasilan untuk menjalani kehidupanya.
     Pada suatu saat, disaat Intan tengah sibuk melayani pelanggan di toko milik Zahra, ada seorang maling yang mengendap-endap dari pintu belakang untuk mencuri uang milik toko tersebut didalam laci kasir, tetapi disaat itu Intan melihatnya dan ia mulai berteriak "maling...maling" hingga banyak orang berkumpul di toko milik Zahra. Maling itu memakai topeng untuk menutupi wajahnya, kemudian Zahra pun membuka topeng itu, dan tanpa disangka-sangka, maling itu ialah Rani teman lama Zahra dan Intan sejak SMA yang selalu bersama Intan untuk berbuat jahat kepada Zahra. 
     Tetapi karena kebaikan hati Zahra, akhirnya Zahra tidak melaporkan Rani melainkan ia memaafkan Rani. Setelah itu, Intan pun menceritakan hal yang telah terjadi pada dirinya hingga ia bisa bekerja di toko milik Zahra.
      Mendengar cerita itu, Rani pun mulai menangis dan meminta maaf kepada Zahra atas segala kejahatannya.
Rani : "Zahra, aku minta maaf ya atas semua kejahatan yang telah aku perbuat terhadap kamu, aku tidak menyangka bahwa kamu adalah orang yang memiliki hati yang sangat baik, sampai-sampai aku sudah tertangkap ingin mencuri uangmu tetapi kamu tidak melaporkan aku kepada polisi bahkan kamu malah membela aku didepan banyak orang".
Zahra : "Rani, sudah lupakan saja kejadian dahulu dan yang baru saja terjadi, kalian itu adalah teman-teman ku".
Rani : "Sekali lagi, terima kasih ya Zahra".
Zahra : "Sama-sama Rani".
     Setelah itu pun, Rani diperbolekan untuk bekerja di toko milik Zahra, hingga akhirnya Zahra, Intan dan Rani menjadi seorang teman setelah mengalami beberapa masalah dan cobaan dalam kehidupannya.

No comments:

Post a Comment

Contoh Pantun Jenaka Menggelitik Bikin Ngakak

  Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan memberikan contoh pantun jenaka y...