Monday, April 29, 2019

Pengertian Dan Unsur-Unsur Cerita Fiksi - Seputar Kebahasaan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang "Pengertian dan Unsur-Unsur Cerita Fiksi". Mungkin sebagian dari kalian masih ada yang belum mengetahui apa itu cerita fiksi, dan inilah artikel yang tepat yang bisa kita baca untuk menambah wawasan kita mengenai cerita fiksi.




A. Pengertian Cerita Fiksi

     Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi) dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang.Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaian nya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.
      Cerita fiksi biasanya tertuang dalam bentuk novel, cerpen dan roman. Di kalangan anak-anak hingga remaja, cerita fiksi masih menjadi cerita yang dipilih atau menjadi hal yang disukai. Tidak jarang anak-anak dan remaja saat ini lebih memilih cerita fiksi dibanding kisah-kisah sejarah. Namun demikian, keduanya merupakan wawasan dan pengetahuan untuk semua pembacanya.



B. Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi.


  • Tema, yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks.
  • Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra.  Karya sastra dari segi peranan dibagi menjadi 2, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
  • Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.
  • Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
  • Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat itu merupakan sebuah yang tidak dapat dihindari.
  • Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
  • Amanat, yaitu pemecahan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra.
  • Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
  • Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.
  • Kesatuan
  • Logika
  • Penafsiran
  • Gaya

Sedangkan unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, berikut ini.

  • Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap.
  • Keyakinan.
  • Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya.
  • Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra.
  • Pandangan hidup suatu bangsa.
  • Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya.



Baiklah mungkin hanya ini yang bisa mimin sampaikan, apabila ada kekurangan dan kesalahan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Dan mimin akhiri.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Saturday, April 27, 2019

Teks Eksplanasi - Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Fungsi

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan sedikit membahas tentang "Teks Eksplanasi". Mungkin masih ada beberapa diantara sahabat blogger yang belum mengetahui apa itu teks eksplanasi, untuk itu marilah kita sama-sama membahas tentang teks eksplanasi. Baiklah langsung saja kita ke materinya.

TEKS EKSPLANANSI



1. Pengertian Teks Eksplanasi
  Teks eksplanasi merupakan teks yang dibuat berdasarkan pengamatan atas suatu kejadian atau fenomena.


2. Kriteria / Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
a) Memuat informasi berdasarkan fakta.
b) Biasanya memuat informasi keilmiahan.
c) Makna yang disampaikan mudah dipahami.
d) Pesan yang disampaikan efektif.


3. Struktur Teks Eksplanasi
a) Penjelasan umum, berisi keterangan singkat tentang apa yang dijelaskan.
b) Penjelasan proses, berisi rangkaian penjelasan yang lengkap tentang bagaimana dan mengapa sesuatu bisa terjadi atau bekerja.
c) Penutup, berisi simpulan / rangkuman dari penjelasan sebelumnya.


4. Fungsi Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi pada umumnya digunakan untuk mendeskripsikan kejadian. Deskripsi yang dimaksud berkaitan dengan proses melakukan sesuatu pekerjaan atau berlangsungnya kegiatan tertentu, sebab akibat, dan perihal lain yang sejenis.


Mungkin hanya sampai sini dahulu yang bisa mimin bahas, semoga dapat bermanfaat untuk semua sahabat blogger. apabila ada kesalahan dan kekurangan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Dan mimin akhiri

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Wednesday, April 24, 2019

Siapa Saja Yang Menjadi Pelaku (Kru) Dalam Drama? - Seputar Kebahasaan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas materi mengenai pelaku (kru) dalam drama yang biasa kita jumpai atau yang biasa disebut teater. Baiklah langsung saja kita ke materinya.

Pelaku (kru) dalam pementasan drama / teater :



1. Penulis skenario, menulis teks drama mulai dari ide cerita, alur cerita, dialog, hingga latar yang lengkap tergambar dalam skenario.
2. Sutradara, bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pembuatan drama yang meliputi skenario, akting para aktor/aktris, pengambilan gambar, perekaman suara sampai selesai, dan pengubahan dari yang tadinya hanya berupa teks menjadi pertunjukan.
3. Pemain (aktor/aktris), berperan sebagai pemeran utama,pendamping, atau tambahan yang harus menjiwai peran yang dimainkan.
4. Juru kamera, menguasai teknik-teknik pengambilan gambar yang diikuti gerak.
5. Produser, bertanggung jawab atas pembuatan drama mulai dari pengurusan perizinan, distribusi, sampai peredaran.
6. Narator, bertugas menceritakan gambaran isi cerita kepada penonton.
7. Penata artistik, meliputi penata suara, penata busana, penata rias, dan latar yang mendukung pementasan drama. 

Baiklah mungkin hanya ini yang bisa mimin sampaikan, apabila ada kekurangan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah. Dan mimin akhiri.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Tuesday, April 16, 2019

Menganalisis Kebahasaan Drama - Seputar Kebahasaan

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas materi yang masih berhubungan dengan drama seperti artikel mimin sebelumnya. Namun untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, kalian bisa memahami mengenai kebahasaan dan hal-hal yang berhubungan dengan drama melalui artikel ini.



- Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kebahasaan naskah drama adalah sebagai berikut :
1. Membaca naskah drama secara terperinci
2. Memahami isi dan alur yang dipaparkan
3. Memahami konflik-konflik di dalamnya.
4. Memperhatikan nilai/pesan yang hendak disampaikan.


Kaidah kebahasaan dalam drama atau biasa disebut kaidah drama, adalah sebagai berikut :
1. Prolog, yaitu pembicaraan awal yang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dan situasi, atau dapat juga disebut sebagai pengantar untuk masuk ke bagian awal drama.
2. Dialog, yaitu bagian dari drama yang berupa percakapan atau obrolan antara satu tokoh dan tokoh yang lain. Dialog juga merupakan bagian yang sangat dominan dalam drama.
3. Tokoh, yaitu pemegang peran dalam drama. Tokoh-tokoh dalam drama adalah sebagai berikut:
   a) Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang berperan utama sebagai tokoh sentral (bersifat baik)
   b) Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang berperan sebagai penentang tokoh sentral, baik ide-idenya maupun sikapnya.
   c) Figuran, yaitu tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama atau merupakan pelengkap.
4. Epilog, yaitu bagian terakhir dari drama. Epilog berisi simpulan dari drama. Biasanya memuat pesan dan makna, baik eksplisit maupun implisit.


Baiklah mungkin hanya itu yang bisa mimin bahas kali ini, semoga bermanfaat bagi sahabat blogger semua, apabila ada kesalahan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Dan mimin akhiri.

Wassalamu'alaikum Warohamtullohi Wabarokatuh

Saturday, April 13, 2019

Cara Menjadi Pemeran (Tokoh) dalam Teater Yang Baik dan Benar

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas mengenai bagaimana cara kita untuk bisa mejadi seorang pemeran(tokoh) dalam teater yang baik dan benar. Menjadi seorang pemeran(tokoh) dalam teater bukanlah hal yang sulit, karena kuncinya hanya satu yaitu persiapkan mental yang kuat untuk bisa berhadapan atau bertatap muka di depan umum atau khalayak ramai. Baiklah langsung saja kita bahas materinya.



Hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang pemeran ( tokoh ) dalam teater :

1. Mental
    Persiapan mental adalah hal yang harus diperhatikan karena dengan mental yang kuat dan mampu berhadapan di depan khalayak ramai serta bisa menghilangkan rasa grogi dalam diri kita hingga kita percaya diri, maka kita bisa mengontrol dan mengendalikan diri kita untuk menjadi seorang tokoh yang bisa memerankan watak dan sifat orang lain yang bahkan sangat bertolak belakang dengan kepribadian kita. Dan sebaliknya jika mental kita lemah dan untuk berhadapan dan berbicara di depan khalayak ramai pun kita tidak bisa maka untuk keseluruhan penampilan kita dalam memerankan toloh dalam tetaer itu tidak akan bagus dan menarik perhatian audien atau penonton.

2. Fisik 
    Untuk persiapan fisik yang harus dipersiapan yaitu kesehatan badan, karena apabila kita menjadi seorang pemeran dalam teater namun badan kita sedang tidak fit atau tidak sehat maka akan berpengaruh pada rasa semangat dalam diri kita sehingga membuat penonton tidak tertarik dengan pembawaan kita yang lemas dan tidak bersemangat.

3. Penguasaan dan Pelafalan Dialog
    Setelah kedua hal diatas, yang harus diperhatikan yaitu penguasaan dan pelafalan dialog. Penguasaan dialog dimaksudkan pada penguasaan kita mengenai dialog-dialog yang dibawakan oleh tokoh yang kita perankan. Pelafalan dialog dimaksudkan pada ketepatan tempat dan waktu saat pelafalan dialog tokoh.

4. Intonasi dan Ekspresi
    Intonasi adalah bagaimana tinggi rendahnya suara kita disaat melafalkan dialog tokoh. Suara dengan nada tinggi biasanya digunakan untuk dialog yang disaat tokoh merasa marah atau kesal. Sedangkan untuk nada rendah biasa digunakaan ketika tokoh merasa sedih dan bersifat netral.
      Ekspresi adalah mimik muka yang harus kita buat dengan wajah kita yang disesuaikan dengan bagaimana dialog serta suasana yang sedang kita perankan.

Itulah tadi hal-hal yang harus kita perhatikan untuk menjadi pemeran yang baik dan benar dalam sebuah teater. Apabila salah satu dari keempat hal itu tidak diperhatikan, maka akan tidak sempurna pembawaan atau pemeranan kita sebagai aktor atau aktris dalam teater.


Baiklah mungkin hanya ini yang bisa mimin bahas, apabila ada kekurangan dan kesalahan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Dan mimin akhiri.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
   

Thursday, April 11, 2019

Perbedaan Drama (Teater) dengan Film

Assalamu'alaikum Warohamtullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang perbedaan drama dan film atau sinetron. Mungkin dalam benak kita drama dan film adalah dua hal yang hampir sama, karena keduanya merupakan suatu karya sastra dalam bentuk dialog yang diperankan atau dijalankan oleh seseorang yang disebut aktor dan aktris. 

Namun pada keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang harus kita ketahui karena dua hal itu tidaklah sama melainkan hanya hampir sama.

Dibawah ini merupakan perbedaan-perbedaan antara drama dan film

Drama (Teater):

- Dipertunjukkan dan disaksikan secara langsung dipanggung atau di depan khalayak umum.
- Tidak adanya settingan
- Adanya narator (pembaca naskah)
- Di awal cerita, terdapat prolog yakni fase pengenalan tokoh serta keadaan awal cerita.
- Di akhir cerita, terdapat  epilog yang berisi kesimpulan amanat, serta saran dari cerita drama tersebut.


Film:
- Dipertunjukkan tidak secara langsung, melalui media seperti televisi, radio, dll.
- Terdapat settingan atau editan terhadap adegan yang dilakukan oleh sang tokoh.
- Tidak terdapat narator (pembaca naskah)
- Kebanyakan film yang tidak menggunakan prolog dan epilog.


Baiklah mungkin hanya itu yang bisa mimin bahas pada kesempatan kali ini, apabila ada kekurangan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah. Dan mimin akhiri

Wassalamu'alaikum Waromatullohi Wabarokatuh

Tuesday, April 9, 2019

Contoh Naskah Drama - Musuh Jadi Teman

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger,pada kesempatan kali ini mimin akan memberikan salah satu contoh naskah drama yang berjudul "Musuh Jadi Teman". Untuk kalian yang belum mengetahui apa itu drama, bisa kalian lihat pada artikel Drama - Pengertian dan Jenis-Jenis.



CONTOH NASKAH DRAMA - MUSUH JADI TEMAN

Tokoh : - Zahra
             - Intan
             - Rani
             - Ibu Guru

    Pada saat awal semester dibangku kelas 2 SMA, Intan dan Rani kembali bersatu dalam kelas yang sama dan mereka pun memutuskan untuk duduk sebangku. Hari demi hari mereka lewati bersama. Mereka sudah menjadi sahabat yang saling mengerti dan memahami satu sama lain.
    Kala itu, ada seorang siswi baru yang masuk di kelas Intan dan Rani, siswi baru itu bernama Zahra. Zahra dikenal sebagai anak yang rajin dan pintar hingga teman-teman dan gurunya pun suka kepadanya.
    Tetapi tidak dengan si Intan dan Rani, mereka berdua sangat membenci Zahra, karena adanya rasa iri yang mereka rasakan terhadap Zahra yang selalu disayang dan dibanggakan oleh teman kelas beserta para guru.
     Hingga pada suatu hari terjadilah adegan dimana Intan dan Rani melabrak Zahra.
Intan : "Eh anak baru, apa maksud kamu? Kamu jangan sok deh jadi orang, anak baru saja sudah songong".
Zahra : "Ada apa ini intan? Apa maksud kamu, aku tidak mengerti?".
Rani : "Zahra, kamu jangan cari perhatian deh disini, sebelum ada kamu aku sama Intan yang selalu dibanggakan tapi semenjak ada kamu, kami jadi tidak diperhatikan lagi oleh teman-teman dan guru".
Zahra : "Rani, Intan kita disini belajar bersama-sama, tidak ada yang lebih unggul dari siapapun, dan teman-teman serta guru kita juga berperilaku sama dengan kita semua, tidak ada yang membedakan".
Intan : "Sampai kapanpun aku tidak mau disamakan dengan kamu Zahra, kamu akan tetap menjadi musuh buat aku, ingat itu!".
     Kriiing..kriiing..
Bel pun telah berbunyi, tibalah saat nya mereka semua memulai pelajarannya. Kemudiam Intan, Rani serta Zahra pun menghentikan obrolannya.
     Pada suatu hari, Intan memiliki ide untuk membuat Zahra dikeluarkan dari sekolah mereka. Dan pada akhirnya Intan dan Rani pun menjalankan misi jahatnya itu. Mereka memfitnah Zahra bahwa Zahra telah mengambil uang salah satu teman kelasnya yaitu Vina dengan cara mereka meletakkan uang Vina didalam tas Zahra ketika kelas kosong di jam istirahat.
     Kemudian, disaat Vina menyadari bahwa uangnya hilang maka ia melapor kepada Ibu Guru, dan ibu guru pun memeriksa tas teman-teman kelas Vina yang salah satunya adalah Zahra.
Ibu Guru : "Baiklah saya akan memeriksan satu persatu tas kalian semua agar disini kita bisa mengetahui siapa yang telah mengambil uang Vina".
Semua murid : "Iya bu guru".
      Giliran tas Zahra yang diperiksa, kemudian bu guru menemukan sejumlah uang yang sama persis dengan jumlah uang Vina yang hilang.
Ibu Guru : "Zahra ini apa? Apa benar kamu sudah mengambil uang Vina?".
Vina : "Bu guru itu uang saya bu, kenapa bisa ada di tas kamu Zahra?".
Zahra : "Astaghfirullah, saya tidak pernah mengambil uang milik Vina bu guru".
Intan : "Eh Zahra, ngaku aja deh kamu, mana mungkin kalau kamu tidak mengambil uang Vina tetapi uang Vina bisa ada di tas kamu, iya kan Ran? (sambil menatap Rani)".
Rani : "Iya bener banget tuh tan, mana ada sih maling yang mau ngaku."
Zahra : (menangis sebisanya dengan menduga bahwa semua ini adalah kerjaan Intan dan Rani, namun karena ia tidak ingin berburuk sangka, maka ia hanya diam dan terus menangis).
      Karena hal jahat yang telah dilakukan oleh Intan dan Rani, maka Zahra pun dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap telah mengambil uang milik Vina. Setelah itu Zahra pun pindah sekolah dan akhirnya 10 tahun kemudian, Zahra bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses meski ia tak menyelesaikan pendidikan SMA nya di sekolah yang bagus seperti sekolah lamanya. 
     Pada suatu hari, disaat Zahra sedang berada di toko miliknya, ada seseorang pengemis yang meminta-minta di depan tokonya, dengan rasa iba akhirnya pun Zahra menemui pengemis tersebut. Dan kaget bukan main, ternyata pengemis itu ialah Intan teman lamanya yang sering berlaku jahat padanya. Setelah itu Intan pun kaget dan mencoba lari dari hadapan Zahra, tetapi karena ia terlalu terburu-buru akhirnya ia pun tertabrak oleh Mobil yang melaju kencang di jalanan tempat ia berlari.
     Karena kejadian itu, akhirnya Zahra pun membawa Intan ke rumah sakit. Setelah Intan sadar, ia menangis tersedu-sedu dan menyesal karena pada zaman dahulu ia telah berlak jahat terhadap Zahra tetapi sampai sekarang Zahra selalu baik kepadanya.
Intan : "Zah, apa kamu yang bawa aku ke rumah sakit ini? (dengan rasa haru)".
Zahra : "Iya Intan, tadi kamu tertabrak mobil makanya aku bawa kamu kesini, jad gimana sekarang keadaan kamu, apa kamu sudah merasa agak baikan?".
Intan : "Iya Zahra aku udah baikan, terima kasih ya Zahra kamu udah baik banget sama aku padahal aku udah jahat sama kamu dan aku juga minta maaf ya atas kejahatan aku ke kamu".
Zahra : "Enggak Intan, aku udah mencoba melupakan hal itu, sekarang yang terpenting kamu sembuh dulu dan aku juga udah maafin kamu kok".
Intan : "Terima kasih ya Zahra, apa kamu masih mau berteman dengan ku?".
Zahra : "Sama-sama Intan, iya Intan dengan senang hati, kita bisa menjadi teman baik untuk selamanya".
    Setelah kejadian itu, Intan dan Zahra pun menjadi seorang teman dan Intan pun bekerja di toko milik Zahra hingga Intan memiliki penghasilan untuk menjalani kehidupanya.
     Pada suatu saat, disaat Intan tengah sibuk melayani pelanggan di toko milik Zahra, ada seorang maling yang mengendap-endap dari pintu belakang untuk mencuri uang milik toko tersebut didalam laci kasir, tetapi disaat itu Intan melihatnya dan ia mulai berteriak "maling...maling" hingga banyak orang berkumpul di toko milik Zahra. Maling itu memakai topeng untuk menutupi wajahnya, kemudian Zahra pun membuka topeng itu, dan tanpa disangka-sangka, maling itu ialah Rani teman lama Zahra dan Intan sejak SMA yang selalu bersama Intan untuk berbuat jahat kepada Zahra. 
     Tetapi karena kebaikan hati Zahra, akhirnya Zahra tidak melaporkan Rani melainkan ia memaafkan Rani. Setelah itu, Intan pun menceritakan hal yang telah terjadi pada dirinya hingga ia bisa bekerja di toko milik Zahra.
      Mendengar cerita itu, Rani pun mulai menangis dan meminta maaf kepada Zahra atas segala kejahatannya.
Rani : "Zahra, aku minta maaf ya atas semua kejahatan yang telah aku perbuat terhadap kamu, aku tidak menyangka bahwa kamu adalah orang yang memiliki hati yang sangat baik, sampai-sampai aku sudah tertangkap ingin mencuri uangmu tetapi kamu tidak melaporkan aku kepada polisi bahkan kamu malah membela aku didepan banyak orang".
Zahra : "Rani, sudah lupakan saja kejadian dahulu dan yang baru saja terjadi, kalian itu adalah teman-teman ku".
Rani : "Sekali lagi, terima kasih ya Zahra".
Zahra : "Sama-sama Rani".
     Setelah itu pun, Rani diperbolekan untuk bekerja di toko milik Zahra, hingga akhirnya Zahra, Intan dan Rani menjadi seorang teman setelah mengalami beberapa masalah dan cobaan dalam kehidupannya.

Saturday, April 6, 2019

Drama - Pengertian dan Jenis-Jenis Drama

Assalamua'alaikum Warohamtullohi Wabarokatuh

Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan membahas tentang Drama. Apa sih drama itu? Untuk lebih jelasnya lagi mari kita bahas bersama-sama dan jangan lupa baca artikel ini sampai selesai.

DRAMA



1.Pengertian Drama

  Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor dan aktris. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater.



2. Jenis-Jenis Drama

 - Berdasarkan penyajian lakon 
   1) Tragedi, yaitu jenis teks yang bercerita tentang kisah yang penuh kesedihan. Contoh : Kapai-kapai karya Arifin C. Noer
   2) Komedi, yaitu jenis teks naskah yang bersifat menghibur. Contoh : Orang Kaya Baru karya N. Riantiarno.
   3) Tragikomedi, yaitu jenis teks yang memadu unsur-unsur antara tragedi dan komedi. Contoh : Opera Kecoa karya N. Riantiarno.
 4) Melodrama, yaitu jenis teks yang menampilkan lakon tokoh yang mengharukan atau mendebarkan. Contoh : Opera Primadona karya N. Riantiarno.
   5) Dagelan, yaitu jenis teks yang memiliki lakon lawakan atau jenaka tujuan utamanya yaitu membuat orang tertawa. Contoh : Srimulat
   6) Opera, yaitu bentuk drama yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan iringan musik instrumen. Contoh : Julius Caesar karya Mohammad Yamin.
   7) Tablo, bentuk drama yang mengutamakan gerak.
   8) Sendratari, bentuk drama gabungan antara seni drama dengan seni tari.
   9) Pantomim, bentuk drama yang mengutamakan perpaduan ekspresi gerak-gerak tubuh untuk menampilkan emosi yang dialami pemain.
   10) Monolog, bentuk drama percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Hanya ada 1 orang yang berperan untuk memainkan banyak peran.

- Berdasarkan sarana pertunjukan
  1) Drama panggung, yaitu drama yang dimainkan oleh para pemain di panggung pertunjukan.
  2) Drama radio, yaitu jenis drama yang disiarkan di radio.
  3) Drama televisi, yaitu drama yang bervisual dan beraudio.
  4) Drama film,yaitu jenis drama yang ditampilkan dengan layar lebar.
  5) Drama wayang, yaitu pertunjukan drama tradisional dengan pemain seorang dalang yang menggunakan boneka tiruan orang dari pahatan kulit atau kayu yang dapat memerankan tokoh tertentu.

- Berdasarkan ada atau tidaknya teks
  1) Drama tradisional, yaitu tontonan drama yang tidak meggunakan naskah. Kalaupun ada hanya sebatas kerangka cerita saja. Contohnya : Ketoprak (Jawa Tenagh), lenong (Betawi).
   2) Drama modern, yaitu tontonan drama yang menggunakan naskah.
 


Baiklah mungkin sampai sini dulu pembahasan kita, apabila ada kekurangan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Dan mimin akhiri

Wassalamu'alaikum Warohamtullohi wabarokatu

Thursday, April 4, 2019

Untuk Apa sih Tanda Baca Titik Koma (;) Itu? - Seputar Kebahasaan

PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK KOMA(;)

Pikir, Ide, Inovasi, Imajinasi, Inspirasi, Lampu

Penggunaan tanda titik koma(;) hanya digunakan pada saat-saat tertentu dan pada keadaan tertentu. Mungkin kebanyakan orang sekarang tidak terlalu memperhatikan penggunaan tanda baca yang satu ini karena memang tanda baca yang satu ini jarang sekali digunakan bahkan disepelekan.

Tanda baca titik koma(;) hanya digunakan pada saat bertemu dengan keadaan dibawah ini, antara lain:

1. Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
  Contoh : - Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
                 - Pagi telah tiba; adik saya pun belum bangun dari tidurnya
                 

2. Untuk pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
  Contoh : Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk memasak di dapur; Adik sedang mengerjakan PR nya; Saya sendiri asyik mendengarkan siaran. "Pilihan Pendengar"'.

Hanya dalam kedua keadaan diatas yang mengharuskan kita untuk menggunakan tanda baca tiitk koma(;). Memang tanda baca titik koma(;) jarang digunakan, tetapi harus tetap diperhatikan dimana-mana saja kita harus menggunakannya.

Baiklah mungkin itu saja yang bisa saya bahas kali ini, apabila ada kekurangan saya mogon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Tuesday, April 2, 2019

Penggunaan Tanda Baca Koma (,) - Seputar Kebahasaan

Penggunaan tanda koma (,) dilakukan apabila berhadapan dengan hal-hal atau keadaan tertentu. Sebelumnya kita telah membahas mengenai penggunaan tanda titik (.) pada artikel Penggunaan Tanda Baca Titik (.).


PENGGUNAAN TANDA BACA KOMA (,)



1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian pembilang.
    Contoh : Saya membeli baju,celana,dan jilbab.

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
    Contoh : Saya ingin datang, tetapi hari ini hujan
                   Dia bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkananak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.
     Contoh : Kalau hari ini hujan, saya tidak akan datang.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
    Contoh : ..... oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
    Contoh : O, begitu ?
                   Wah, bukan main.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    Contoh : Kata Ibu, "Saya gembira sekali".

7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
     Contoh : Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
     Contoh : Alisjahbana, Sultan Takdir, 1949.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan khaki.
    Contoh : W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia 1967), hlm.4

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,atau marga.
     Contoh : Adinda, S.Pd.

11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluha atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
     Contoh : 12,5m

12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
      Contoh : Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.

13. Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
      Contoh : Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memeriuhkan sikap yang bersungguh-sungguh. Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.


Itulah ke-13 keadaan yang mengharuskan kita untuk menggunakan tanda baca koma. Mimin harap setelah membaca artikel ini, sahabat blogger semua bisa memahami dan mengerti. Apabila ada kekurangan mimin mohon maaf karena segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Contoh Pantun Jenaka Menggelitik Bikin Ngakak

  Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Hai sahabat blogger, pada kesempatan kali ini mimin akan memberikan contoh pantun jenaka y...